Beberapa Faktor Kenapa Orang Eropa Tinggi

Kenapa Orang Eropa Tinggi? Ternyata Bukan Faktor Ras Lho

Kenapa Orang eropa tinggi? Memang sudah menjadi rahasia umum jika penduduk di negara negara Asia relatif lebih pendek jika dibandingkan dengan penduduk di negara Eropa. Hal tersebut biasanya diakibatkan oleh perbedaan genetik antara orang Eropa dan juga orang Asia.

Namun, faktanya tidak Cuma genetik yang mempengaruhi orang orang bertubuh pendek. Terdapat beberapa faktor lain yang bisa memberikan pengaruh pada pertumbuhan tinggi badan seseorang, salah satunya genetik.

Genetika merupakan faktor terbesar yang sangat memberikan kontribusi pada pertumbuhan tinggi Seseorang. Sekitar 60 hingga 80 persen perbedaan tinggi seseorang mendapatkan pengaruh dari faktor genetik, semenrara 20 hingga 40 persen yang lainnya mendapatkan pengaruh dari faktor lingkungan dan juga nutrisi yang dikonsumsi.

Berikut ini ada beberapa faktor pendukung lainnya yang dapat menjadi alasan kenapa orang eropa tinggi.

  1. Hormon

Selama masa pubertas, hormon sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tubuh. Hormon ini termasuk hormon tiroid, hormon pertumbuhan manusia, dan hormon seks seperti testosteron dan estrogen.

Kelainan apa pun yang terjadi pada hormon ini dapat mengubah pertumbuhan serta tinggi badan manusia secara keseluruhan. Anak-anak yang mengalami hipotiroidisme (tiroid rendah) atau gangguan kelenjar pituitari, mungkin akan memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan rata-rata tinggi orang tua mereka.

Selain membuat badan bertumbuh pendek, gangguan hormon lain juga dapat menyebabkan gigantisme atau jangkung. Gigantisme disebabkan karena terlalu banyak hormon pertumbuhan manusia yang diproduksi oleh tumor kelenjar hipofisis.

  1. Jenis kelamin

Di awal-awal masa pertumbuhan, perempuan cenderung tumbuh lebih cepat dari pada laki-laki, hal ini disebabkan karena perbedaan masa pubertas. Namun, begitu laki-laki sudah menginjak masa pubertasnya, ia akan tumbuh tinggi lebih cepat dari perempuan.

Sementara itu masa pertumbuhan perempuan akan cenderung mereda ketika mereka telah memulai siklus menstruasi, yaitu rata-rata di umur 12,5 tahun. Secara keseluruhan perbedaan tinggi antara laki-laki dewasa dan perempuan dewasa adalah 14 cm atau 5,5 inci.

  1. Nutrisi

Meski nutrisi hanya berpengaruh 20 sampai 40 persen dalam pertumbuhan, tetapi nutrisi masih memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan anak. Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup nutrisi yang baik mungkin tidak tumbuh setinggi anak-anak dengan nutrisi yang cukup.

Karena itu, para pakar merekomendasikan agar anak-anak dan remaja perlu mengonsumsi makanan yang bervariasi dan bergizi seimbang, serta memperbanyak asupan buah dan sayuran. Hal ini dapat memastikan bahwa mereka mendapatkan semua vitamin dan mineral yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang.

  1. Akses makanan sehat

Akses makanan sehat sangat penting untuk mencukupi kebutuhan nutrisi anak. Sayangnya tidak semua keluarga dapat mengakses makanan sehat dengan mudah. Alhasil, kondisi ini berisiko menyebabkan anak bertubuh pendek.

Di negara Indonesia masih banyak keluarga yang tidak mampu mengakses makanan sehat karena keterbatasan ekonomi. Jika  disangkut pautkan pada stunting, faktor ini juga menjadi penyebab mengapa banyaknya kasus anak stunting di Indonesia.

  1. Gangguan bawaan

Beberapa kondisi yang ada saat lahir dapat menentukan tinggi badan seseorang. Misalnya, achondroplasia (dwarfisme) atau penyakit kerdil. Kondisi ini merupakan  kelainan pertumbuhan tulang langka yang diturunkan dalam keluarga.

Kelainan bawaan lainnya yang bisa menyebabkan perawakan pendek dikenal dengan sindrom Turner. Kondisi langka ini menyebabkan keterlambatan anak dalam masa pubertas. Tidak seperti dwarfisme, sindrom Turner tidak diturunkan dalam keluarga.