Panduan Bijak: Memaksimalkan Manfaat Pinjaman Tunai Berbunga Rendah

Pinjaman Tunai dengan Bunga Rendah: Tips untuk Memilih Penyedia Pinjaman  dengan Biaya Terjangkau - Ruby Lang

Apa sih kelebihannya jika kita bisa memaksimalkan pinjaman tunai bunga rendah untuk usaha? Banyak yang ragu-ragu dalam melangkah apalagi bunga pinjaman tunai tidaklah dianggap enteng karena lebih besar daripada bunga lembaga konvensional. 

Dalam berbisnis terutama saat memiliki kesempatan besar, akan sangat disayangkan jika tidak mengambil kesempatan tersebut sekalipun resikonya besar. Tetapi, risiko tersebut bisa dimitigasi dengan cara yang tepat.

Maka, tidak ada alasan untuk mengajukan pinjaman tunai yang bersifat produktif terutama bagi pebisnis atau pelaku usaha demi mendapatkan modal usaha atau pengembangan usaha yang sudah ada. Lalu bagaimana caranya agar bisa lebih bijak saat penggunaannya? 

 

Pahami Tujuan Pinjaman Tahu Goal yang Dicapai

Saat mengajukan pinjaman pahami dulu apa goal yang akan dicapai dengan pinjaman tersebut. Pinjaman yang diajukan harus menghasilkan output yang juga terukur. Jangan sampai tidak ada target sehingga pinjaman tidak bisa teratasi di kemudian hari.

Oleh karena itu, tetapkan dulu tujuannya serta alat ukur yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Sederhananya berapa revenue yang harus dicapai per bulan agar pinjaman juga bisa dibayarkan cicilannya. Sehingga kamu tidak perlu keluar kocek pribadi untuk bayar tenornya. 

 

Kalkulasikan dengan Kondisi Finansial

Seperti halnya ketika menentukan tujuan wisata, cek dulu berapa kemampuan finansial. Apakah cukup untuk wisata ke luar negeri atau hanya sekedar di Jabodetabek saja. Jika kondisi finansial memungkinkan, tentu pasti kamu akan lebih percaya diri saat menentukan tujuan wisata ke luar negeri.

Begitu juga kondisinya saat ingin mengajukan pinjaman. Pahami dulu kondisi finansial usaha yang dijalankan. Besar kecilnya pinjaman akan sangat dipengaruhi oleh kondisi finansial usaha yang sedang berjalan.

Rasio utang paling aman adalah sepertiga dari pendapatan bukan dari omzet. Maka, hitungannya juga harus benar, jangan sampai utang malah jadi beban baru yang tidak bisa ditangani. 

 

Jaga Arus Kas agar Aman

Salah satu ide mengapa perlu pinjam uang tentu saja demi menjaga arus kas karena pakai modal dari pinjaman. Sehingga arus kas terutama untuk operasional tidak terganggu. Modal inilah yang harus diputar supaya kas menjadi lebih besar. Sehingga harapannya omzet pun menjadi meningkat. 

 

Perhatikan Bunga dan Biaya yang ditimbulkan

Harus dipahami bahwa lembaga keuangan non konvensional memberikan bunga yang tinggi. Bunga tinggi bukan berarti tidak ada batasan atasnya. Sama seperti batas atas tiket pesawat tujuan tertentu pasti sudah ditetapkan oleh regulatornya.

Begitu juga dengan fintech atau lembaga keuangan berbasis teknologi yang memiliki regulator dalam hal ini adalah Otoritas Jasa Keuangan. OJK sudah memberikan kode bahwa bunga pinjaman tunai akan dibatasi dan memiliki batas atas yang ditetapkan oleh OJK demi melindungi debitur serta kreditur.

Maka, sebagai debitur yang melek teknologi, cari lah informasi sebanyak mungkin tentang regulasi tersebut dan batas atas bunga pinjaman yang akan makin berpihak pada debitur. 

Oleh sebab itu, pilihlah yang sudah terdaftar dan berizin dari OJK seperti Kredifazz. Aturannya jelas, biayanya juga transparan. Cicilan bisa hingga 61 hari dengan maksimal pinjaman hingga Rp40 juta dengan bunga sampai dengan 6% per bulan atau hingga 0,2% per hari.

Perlu diingat bahwa pinjaman Kredifazz tanpa ada agunan atau uang muka, namun ditetapkan ada biaya admin di muka sebesar 6% dari total pengajuan pinjaman. Sehingga jumlah uang yang dipinjam tidak akan bulat karena sudah dikurangi biaya admin di muka.  

 

Hadapi Risiko yang Akan terjadi

Jangan sampai lepas tanggung jawab hingga cuci tangan jika modal ternyata tidak berputar sesuai dengan yang diharapkan.

Alasan ini bisa saja terjadi karena faktor-faktor yang tidak bisa diprediksi sebelumnya. Tetaplah berkomitmen untuk membayar cicilan dengan tetap berkomunikasi dan meminta waktu atau restrukturisasi utang.